Setiap perbuatan seperti melempar mata uang logam, melempar dadu, mengambil kartu dari seperangkat kartu bridge, dan sebagainya disebut percobaan. Jadi, percobaan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh hasil.
Berikut ini beberapa contoh dari percobaan:
- Pada percobaan melempar mata uang logam, hasil yang muncul adalah sisi gambar (G) atau sisi angka (A).
- Pada percobaan melempar sebuah dadu bermata enam, hasil yang muncul adalah sisi mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6.
- Pada percobaan memilih hari dalam satu minggu, hasil yang muncul adalah hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, atau Minggu.
Bila dari suatu percobaan, hasil yang mungkin itu kita himpun dalam suatu himpunan maka himpunan itu disebut ruang sampel yang dilambangkan dengan S.
Contoh dari ruang sampel yang diambil dari contoh sebelumnya adalah sebagai berikut:
- Pada percobaan melempar sebuah mata uang logam satu kali, ruang sampelnya adalahS = {A, G}.
- Pada percobaan melempar sebuah dadu bermata enam satu kali, ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
- Pada percobaan memilih hari dalam satu minggu, ruang sampelnya adalah S = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
- Bagaimana dengan ruang sampel pada percobaan melempar dua uang logam satu kali? Ruang sampel dari percobaan melempar dua uang logam satu kali adalah S = {(AA), (AG), (GA), (GG)}
Dari beberapa contoh di atas, anggota dari ruang sampel dapat didefinisikan sebagai berikut.
Setiap anggota dari ruang sampel disebut titik sampel. Banyaknya anggota ruang sampel ditentukan oleh banyaknya titik sampel, dan dinyatakan dengan n(S).
Untuk lebih memahami mengenai ruang sampel, titik sampel, dan banyaknya titik sampel, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal
Pada sebuah perusahaan ada dua jabatan yang lowong, yaitu Kepala Bagian dan Kepala Subbagian. Jika yang memenuhi syarat untuk mengisi lowongan itu ada dua pria (P1 danP2) dan ada dua wanita (W1 dan W2), tulislah:
- ruang sampelnya,
- kejadian A yang menyatakan Kepala Bagian diisi oleh pria, dan
- kejadian B yang menyatakan bahwa hanya tepat satu jabatan yang diisi oleh pria.
Pembahasan Contoh Soal
Diketahui 2 posisi akan diisi oleh 2 pria (P1 dan P2) dan 2 wanita (W1 dan W2). Sehingga titik sampelnya ditulis dalam pasangan berurutan (x, y) dengan x anggota {P1, P2, W1,W2} dan y anggota {P1, P2, W1, W2}, dengan x ≠ y (diasumsikan tidak diperbolehkan satu orang menjabat 2 posisi).
- S = {(P1, P2), (P2, P1), (P1, W1), (W1, P1), (P1, W2), (W2, P1), (P2, W1), (W1, P2), (P2,W2), (W2, P2), (W1, W2), (W2, W1)}; n(S) = 12.
- Kejadian A menyatakan Kepala Bagian diisi oleh pria, sehingga kita ambil titik-titik sampel yang posisi pertama dari pasangan berurutannya diisi oleh P1 atau P2, yaitu A= {(P1, P2), (P2, P1), (P1, W1), (P1, W2), (P2, W1), (P2, W2)}; n(A) = 6.
- Kejadian B menyatakan bahwa hanya tepat satu jabatan yang diisi oleh pria, sehingga kita ambil titik-titik sampel yang salah satu dari P1 atau P2 muncul, serta P1 dan P2tidak muncul secara bersama-sama, yaitu B = {(P1, W1), (W1, P1), (P1, W2), (W2, P1), (P2, W1), (W1, P2), (P2, W2), (W2, P2)}; n(B) = 8.
Ruang Sampel Suatu Percobaan Acak
4/
5
Oleh
Wahyu Eko Nugroho