Post ini membahas lagi mengenai
bangun lingkaran, salah satu topik dalam geometri elementer, namun bukan lagi
membahas segitiga. Teorema Ptolemy ini sangat umum, digunakan untuk mencari
panjang segiempat tali busur atupun diagonal dari segiempat tali busur. Pasti
dikenal di salah satu buku textbook matematika smp (namun jarang disebutkan
kalau namanya Ptolemy). Dan, di textbook sangat jarang disertakan
pembuktiannya. Di post ini, aku akan memberikan:
1. Bukti Teorema Ptolemy
1. Bukti Teorema Ptolemy
2. Kesalahan dalam menafsirkan teorema
Ptolemy (hampir 90% guru SMP salah menafsirkan teorema ini sehingga soal yang
dibuat menjadi salah.
3. Bukti-bukti lain untuk
mencari teorema ini, dan teorema yang lebih primer dari Ptolemy (dengan mencari
panjang diagonal)
Beginilah bunyi teorema Ptolemy:
Diberikan sebuah segiempat tali
busur (atau disebut quadrilateral) ABCD yang berurutan.
Teorema Ptolemy menyatakan
bahwa jumlah dari hasil kali sisi-sisi yang berseberangan sama dengan
hasil kali diagonalnya, atau dapat ditulis sbb:
AB x CD + AD x BC = AC x BD
atau dapat ditulis begini:
ac+bd = mn
Simple sekali. Rumus ini mudah diingat. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya perlu kalian perhatikan. Teorema Ptolemy bisa menyesatkan jika penggunanya tidak tahu cara menggunakannya... Lihat lanjutan post di bawah.
BAGIAN
I
BUKTI TEOREMA PTOLEMY I
Bagaimana membuktikan teorema
Ptolemy?? Dari hasil pengamatanku di internet, bukti yang paling mudah dipahami
adalah bukti mengenai kesebangunan.
Dari qudrilateral (gambar di atas), buatlah titik K yang terletak di diagonal DB sedemikian sehingga sudut yang dibentuk DAC sama dengan sudut BAK. Lebih jelasnya, lihat gambar di bawah.
Perhatikan bahwa (alasannya: dan ). Dengan
demikian, kita dapatkan persamaan . Jika kali
silang, persamaan tersebut menjadi:
AC x BK = AB x CD... (i)
Lalu, perhatikan bahwa (alasannya: dan ).
Dengan demikian kita dapatkan persamaan . Jika dikali silang, persamaan tersebut menjadi:
Lalu, perhatikan bahwa (alasannya: dan ).
Dengan demikian kita dapatkan persamaan . Jika dikali silang, persamaan tersebut menjadi:
AC x DK = AD x BC...(ii)
Selanjutnya, tinggal menambahkan kedua persamaan di atas:
Selanjutnya, tinggal menambahkan kedua persamaan di atas:
AC x BK +AC x DK = AB x CD + AD x
BC
AC x (BK +DK) = AB x CD + AD x BC
AC x BD = AB x CD + AD x BC
Teorema Ptolemy pun TERBUKTI.
BAGIAN
II
KESALAHAN-KESALAHAN DALAM QUADRILATERAL
KESALAHAN-KESALAHAN DALAM QUADRILATERAL
Berikut akan diberikan beberapa contoh soal
yang salah:
CONTOH SOAL SALAH I:
Diketahui segiempat talibusur ABCD dengan panjang AB = 1 cm, BC = 2 cm, CD = 3 cm, dan DA = 6 cm. Tentukan hasil kali diagonal-diagonalnya!
PENJELASAN:
Banyak orang matematika menjawab kalau hasil kali diagonalnya dapat dicari dengan teorema Ptolemy: AC x BD = AB x CD + AD x BC = 1 x 3 + 6 x 2 = 15 cm. Padahal soalnya salah.
Sampai kepala botak pun, kita tidak dapat membentuk segiempat dengan sisi masing-masing 1, 2, 3, dan 6 cm. Dengan demikian, teorema Ptolemy tidak berlaku.
CONTOH SOAL SALAH II:
Diketahui quadrilateral ABCD dengan AB = 2 cm, BC = 3 cm, CD = 4 cm, DA = 5 cm. Panjang diagonal AC = 5 cm. Tentukan panjang diagonal BD!
PENJELASAN:
Banyak orang menjawab soal itu dengan langsung memasukkannya ke teorema Ptolemy, tanpa mengecek terlebih dahulu kebenarannya. Mereka menjawabnya sbb:
BD = (AB x CD + AD + BC) / AC = (2x4+5x3)/ 5 = 4,6 cm.
Padahal, BELUM TENTU panjang diagonal AC = 5 cm. Kenyataannya panjang AC dapat dicari dengan mengetahui keempat sisinya. Begitu pula dengan panjang BD. Dengan demikian, soal tersebut salah karena yang diketahui BERLEBIH. Seharusnya, panjang diagonal AC tidak perlu diberitahukan, kecuali jika si pembuat soal benar-benar yakin jika panjang diagonal AC tersebut adalah 5 cm, dan hal ini dapat dilihat melalui perhitungan yang lain (lihat lanjutan post ini, untuk membahas hal ini)..
CONTOH SOAL SALAH I:
Diketahui segiempat talibusur ABCD dengan panjang AB = 1 cm, BC = 2 cm, CD = 3 cm, dan DA = 6 cm. Tentukan hasil kali diagonal-diagonalnya!
PENJELASAN:
Banyak orang matematika menjawab kalau hasil kali diagonalnya dapat dicari dengan teorema Ptolemy: AC x BD = AB x CD + AD x BC = 1 x 3 + 6 x 2 = 15 cm. Padahal soalnya salah.
Sampai kepala botak pun, kita tidak dapat membentuk segiempat dengan sisi masing-masing 1, 2, 3, dan 6 cm. Dengan demikian, teorema Ptolemy tidak berlaku.
CONTOH SOAL SALAH II:
Diketahui quadrilateral ABCD dengan AB = 2 cm, BC = 3 cm, CD = 4 cm, DA = 5 cm. Panjang diagonal AC = 5 cm. Tentukan panjang diagonal BD!
PENJELASAN:
Banyak orang menjawab soal itu dengan langsung memasukkannya ke teorema Ptolemy, tanpa mengecek terlebih dahulu kebenarannya. Mereka menjawabnya sbb:
BD = (AB x CD + AD + BC) / AC = (2x4+5x3)/ 5 = 4,6 cm.
Padahal, BELUM TENTU panjang diagonal AC = 5 cm. Kenyataannya panjang AC dapat dicari dengan mengetahui keempat sisinya. Begitu pula dengan panjang BD. Dengan demikian, soal tersebut salah karena yang diketahui BERLEBIH. Seharusnya, panjang diagonal AC tidak perlu diberitahukan, kecuali jika si pembuat soal benar-benar yakin jika panjang diagonal AC tersebut adalah 5 cm, dan hal ini dapat dilihat melalui perhitungan yang lain (lihat lanjutan post ini, untuk membahas hal ini)..
BAGIAN III
BUKTI PRIMER TEOREMA PTOLEMY
BUKTI PRIMER TEOREMA PTOLEMY
Kita akan kembali membuktikan
teorema Ptolemy, tapi dengan terlebih dahulu mencari panjang diagonal AC dan
BD, kemudian keduanya dikalikan.
Perhatikan kembali gambar quadrilateral berikut:
Perhatikan kembali gambar quadrilateral berikut:
Dengan melihat dan
menerapkan dalil Cosinus (seperti yang sudah dibahas di SINI),
maka kita dapatkan persamaan: ... (i)
Kemudian, dengan melihat dan menerapkan dalil cosinus lagi, maka kita dapatkan persamaan:. Namun, kita tahu kalau (sifat quadrilateral), maka persamaan tersebut dapat ditulis ulang sbb:
Kemudian, dengan melihat dan menerapkan dalil cosinus lagi, maka kita dapatkan persamaan:. Namun, kita tahu kalau (sifat quadrilateral), maka persamaan tersebut dapat ditulis ulang sbb:
... (ii)
Nah, kita ingin mengeliminasikan
bagian sudut. Dengan demikian:
Kalikan pers (i) dengan , sehingga menjadi:
Kalikan pers (i) dengan , sehingga menjadi:
... (ib)
Kalikan pers (ii) dengan sehingga
menjadi:
... (iib)
Jumlahkan kedua persamaan di
atas, maka kita dapatkan:
Nah, salah satu panjang diagonal
m dapat diperoleh dari keempat sisi quadrilateral.
Dengan cara yang sama, kita dapatkan formula untuk menentukan panjang diagonal n.
Dengan cara yang sama, kita dapatkan formula untuk menentukan panjang diagonal n.
Kemudian, dengan mengalikan
keduanya, kita akan mendapatkan teorema ptolemy:
TERBUKTI
Berikut diberikan contoh soal yang sederhana...
CONTOH SOAL:
Diketahui quadrilateral ABCD dengan AB = 2 cm, BC = 3 cm, CD = 4 cm, DA = 5 cm. Tentukan panjang diagonal AC dan BD!
JAWAB:
a = AB = 2cm.
b = BC = 3cm.
c = CD = 4cm.
d = DA = 5cm.
AC =
=
=4,411523372cm.
=4,411523372cm.
Panjang BD dapat ditentukan dengan 2 cara: Ptolemy atau langsung.
Cara Ptolemy:
BD = n = = = 5,213618531cm.
Cara langsung:
BD == = 5,213618531cm.
Teorema Ptolemy
4/
5
Oleh
Wahyu Eko Nugroho